Tulisan ini saya khususkan untuk teman-teman yang tengah merasakan perbedaan. Kalian hebat dengan ketangguhan diri kalian.
Selamat malam semesta.
Perkenalkan,
Aku adalah diriku yang tengah merasakan cinta tak berbalas. Bukan, bukan tak berbalas rasa sayang ini. Namun, tak berbalas oleh izin Tuhan.
Aku adalah diriku yang tengah tersembunyi dibalik senyuman palsu. Menahan segala sakit dan kekecewaan karena perbedaan.
Aku adalah diriku yang tengah menangis. Tak nampak memang air mataku, tapi kau tahu apa tentang yang ada dalam hatiku?
Dan aku adalah diriku, yang mencintainya, yang bukan hamba dari Tuhanku.
Bolehkah aku menangis, sekencang-kencangnya. Meraung pada Sang Pemilik Hati ini. Berteriak hingga aku tak sadar kalau aku sedang merasakan sakit yang teramat perih.
Kata orang, menyedihkan itu bukan perihal hubungan jarak jauh. Tak penting ribuan kilometer kalau pada akhirnya bisa bersatu dengan orang yang tercinta. Namun, sakit adalah ketika aku tahu jarak kami tak dapat disatukan dengan apapun. Kami jauh. Kami berbeda.
Orang bilang, ini semua masalah waktu. Namun, aku sadar waktu pun tak mampu menyatukan kami.
Orang bilang, ini bukan salahku. Namun, bagaimana bisa aku tidak menyalahkan diriku ketika aku tahu sejak awal kami tak bisa bersatu lalu aku tetap menjatuhkan diri padanya.
Orang bilang, suatu saat aku bisa menemukan orang yang lebih baik. Namun, apakah orang-orang tidak tahu sebaik apa dia hingga aku jatuh cinta?
Orang bilang, Tuhan sedang mengujiku. Ah, mungkin itu alasan paling baik, walaupun terdengar terlalu klasik.
Kenyataannya, saat ini kami berjalan. Tapi hanya di tempat. Karena kami tidak tahu mau di bawa kemana hubungan ini.
Kenyataannya, saat ini kami saling sayang. Tapi kami tidak bisa berbuat apa-apa. Karena kami tahu ada perbedaan di sana.
Kini, aku pun sadar bawa aku patut bahagia, pun dia. Mencari kebahagiaan kami masing-masing dengan atau tanpa harus bersatu atas nama cinta.
Kini, aku pun sadar. Tuhanku dan Tuhannya tak mengizinkan kami bersatu.
Aku hanya ingin sekedar mencintai hamba-Nya tanpa mau mengambilnya.