Sunday, June 29, 2014

@abdurarsyad

Assalamu’alaikum!
Udah lama gak nulis blog gara-gara sibuk ini itu. Tapi kali ini spesial, siapa yang ngikuti acara Stand Up Comedy Indonesia season 4? SAYAAAA!!!

Kali ini blog saya mau ngomongin tentang SUCI4, khususnya salah satu finalisnya.

Tahun ini  SUCI4 mengadakan audisi lagi, ya tidak seperti tahun biasanya yang hanya mencapai 1000 peserta, tahun ini mencapai lebih dari 2000 orang. Keren ya, ternyata dunia Standup Comedy sudah banyak yang meminati.

Jujur saja saya dari awal tidak mengikuti acara SUCI, hanya saja ketika audisi SUCI4 saya sedang libur sehingga malamnya saya tidur lebih malam dan tidak sengaja melihat acara ini. Ada salah satu peserta yang menarik perhatian saya, awalnya bukan karena apa-apa tapi hanya karena saya yang menyukai budaya Indonesia Timur beserta orangnya. Ya, saya tertarik dengan salah satu pesertanya, yaitu Abdurrahim Arsyad yang biasa disapa Abdur. Abdur anak ketiga dari lima bersaudara adalah seorang anak ratauan dari Larantuka, NTT yang menimba ilmu di Universitas Muhammadiyah Malang, Jurusan Matematika dan kini sedang menyelesaikan S2-nya.

Abdur mengikuti audisi di Kota Surabaya, dengan materinya tentang Sang Mantan, Ajeng ia mampu melanjutkan perjuangannya untuk ke tahap selanjutnya. Abdur memiliki seorang mantan bernama Ajeng yang rencananya akan ia nikahi, namun terhalang restu orang tua sang mantan. Saya yang menonton video audisi  Abdur iseng untuk mention dan menanyakan tentang Ajeng, dan hasilnya? Mention saya dibalas!


Show-show selanjutnya pun saya selalu menyempatkan menonton Abdur tiap kamis malam di Kompas TV walaupun keesokan harinya saya harus bangun pagi karena ada ulangan di jam pertama, namun tak apalah. Tidak lupa setiap kamis malam saya sms/whatsapp ke teman-teman sekelas saya untuk ikut menyaksikan Abdur berorasi di microphone dan beberapa diantara mereka jadi ikut mengidolakan Abdur. “Gila, menang diamah!” “Lucu, tapi keren ya bisa ngritik juga.

Makin hari rasa kagum saya terhadap Abdur semakin membesar. Seorang Abdur mampu mengubah pandangan saya yang masih duduk di kelas 11 SMA. Senang dapat melihat ia menampilkan materi yang tidak pernah mengecewakan dan penuh edukasi. Jujur saya terlahir dari orang tua yang keduanya adalah orang jawa. Namun, dari kecil saya menyukai budaya, alam, maupun orang-orang dari Indonesia Timur, dan ketika melihat Abdur dan mendengar materi setiap minggunya saya semakin yakin Indonesia Timur sangat istimewa!

Di setiap shownya Abdur mampu mengkritik segala hal yang dianggapnya kurang berkenan, terutama yang terjadi di Indonesia Timur dengan logat khasnya, yaitu logat Indonesia Timur dan tagline-nya “Aduh Mama Sayang e..” dan dengan tokoh favoritnya Ursula dan Marten. Dari preshow dia sudah mampu mengungkapkan bahwa di Indonesia Timur tidak semua daerah sudah mendapatkan listrik dan penerangan dengan baik. Abdur juga pernah menceritakan bahwa bencana alam meletusnya Gunung Rokatenda tidak mendapat perhatian sama sekali dari pemerintah. Abdur juga pernah mengatakan anggota DPR yang gila sejak awal karena berani menghabiskan uangnya demi kemenangan yg hanya berpeluang 8%. Namun, materi yang paling saya suka adalah ketika Abdur battle dengan Dzawin, mereka seru dan pecah! Hingga pertarungan kadang berlanjut di twitter, saya tahu kalau itu hanya bercanda.

Sekian banyak show yang telah ditampilkan saya berniat untuk mendownload  semua show Abdur dari youtube, dan inilah penampakan folder yang berisi semua show Abdur.
folder berisi video show Abdur (tanpa video grandfinal)

Semua show itu tidak pernah bosan saya tonton menjelang tidur, mungkin saya hafal di show berapa Abdur membawa materi apa. Sampai ayah saya pun ikut menikmati penampilannya. Ketika ayah baru pulang kerja kadang ia langsung menghampiri saya dan bertanya “Show Abdur yang mana lagi, Kak yang kita review hari ini?” “Coba deh, Kak nonton show Abdur yang tentang Caleg”. Saking seringnya saya memutar ulang, ibu saya suka bertanya “Gak bosen, Kak?” dan saya selalu menjawab “Gak akan, sampai aku bisa ketemu langsung sama dia.

Kadang terbersit di hati, saya belum bisa dikatakan fans ketika saya belum menonton dan mensupport Abdur secara langsung. Namun, apa daya ibu sangat khawatir kalau saya harus keluar rumah malam-malam tanpa ayah saya. Jadi, mau tidak mau saya harus terus-menerus mengurungkan niat saya.

Setiap minggu saya dituntut untuk puas hanya nonton di tv sampai saat di mana Abdur dinobatkan sebagai grand finalis. Siapa sangka anak timur yang awalnya mengikuti SUCI4 ini hanya untuk menyuarakan suara minor terus berlanjut hingga babak grand final. Siapa sangka? Saya dan ayah saya sangat menyangka!

Ketika grand final berlangsung lagi-lagi saya harus puas dengan hanya melihat timeline twitter, menunggu live tweet dari orang-orang yang beruntung dapat menyaksikan secara live. Yah, walaupun akhirnya Abdur harus puas di posisi runner up, saya dan mungkin semua fans Abdur sangat bangga. Sangat bangga.

Dan kini seorang anak lamakera a.k.a Abdurrahim Arsyad harus berjuang pada kehidupan setelah SUCI4 ini. Mungkin saat ini saya belum berjodoh bertemu dengannya, dan tidak tau kapan kita akan bertemu sekedar hanya untuk mengatakan “Bang, saya bangga dengan anda! Saya juga bangga menjadi fans anda!” Mungkin ini lebay, tapi entah kenapa saya merasa menemukan sosok panutan dalam dirinya. Saya sadar Abdur telah memberi pelajaran kepada saya bahwa apapun latar belakang kita, keluarga kita, kita harus terus berusaha untuk mencapai sukses dan membanggakan setiap orang yang mengenal kita. Sampai terkadang ketika saya mengungkapkan keinginan saya ketemu dengan Abdur ayah saya selalu berkata “Kalau  ketemu sama Abdur, tolong sampaikan salam bapak ya, Nduk. Bilang terima kasih karena sudah menginspirasi anak Bapak.” Seraya tersenyum.

Sekali lagi dan untuk terakhir kalinya saya persembahkan tulisan saya ini untuk salah satu atau bahkan satu-satunya idola saya yang mampu menginspirasi saya yang  masih duduk di bangku SMA. Saya berharap Bang Abdur bisa sekadar menyapa saya via apapun hanya untuk bertukar pikiran dan memberi motivasi. Mungkin dengan begitu saya bisa kasih support setiap saat seperti yang saya kirim via gmail ini. Semoga Bang Abdur selalu sehat, cepat menyelesaikan pendidikannya, selalu menciptakan tawa di tengah kegundahan hati para fansnya dan pastinya selalu membawa suara minor ke seluruh Indonesia.
Wassalamu’alaikum.