Assalamu’alaikum!
Udah lama gak nulis blog gara-gara sibuk ini itu. Tapi kali ini
spesial, siapa yang ngikuti acara Stand Up Comedy Indonesia season 4?
SAYAAAA!!!
Kali ini blog saya mau ngomongin tentang SUCI4, khususnya salah satu
finalisnya.
Tahun ini SUCI4 mengadakan
audisi lagi, ya tidak seperti tahun biasanya yang hanya mencapai 1000 peserta,
tahun ini mencapai lebih dari 2000 orang. Keren ya, ternyata dunia Standup
Comedy sudah banyak yang meminati.
Jujur saja saya dari awal tidak mengikuti acara SUCI, hanya saja
ketika audisi SUCI4 saya sedang libur sehingga malamnya saya tidur lebih malam
dan tidak sengaja melihat acara ini. Ada salah satu peserta yang menarik
perhatian saya, awalnya bukan karena apa-apa tapi hanya karena saya yang
menyukai budaya Indonesia Timur beserta orangnya. Ya, saya tertarik dengan
salah satu pesertanya, yaitu Abdurrahim Arsyad yang biasa disapa Abdur. Abdur anak
ketiga dari lima bersaudara adalah seorang anak ratauan dari Larantuka, NTT
yang menimba ilmu di Universitas Muhammadiyah Malang, Jurusan Matematika dan
kini sedang menyelesaikan S2-nya.
Abdur mengikuti audisi di Kota Surabaya, dengan materinya tentang Sang
Mantan, Ajeng ia mampu melanjutkan perjuangannya untuk ke tahap selanjutnya.
Abdur memiliki seorang mantan bernama Ajeng yang rencananya akan ia nikahi,
namun terhalang restu orang tua sang mantan. Saya yang menonton video
audisi Abdur iseng untuk mention dan
menanyakan tentang Ajeng, dan hasilnya? Mention saya dibalas!
Show-show selanjutnya pun saya selalu menyempatkan menonton Abdur tiap
kamis malam di Kompas TV walaupun keesokan harinya saya harus bangun pagi
karena ada ulangan di jam pertama, namun tak apalah. Tidak lupa setiap kamis
malam saya sms/whatsapp ke teman-teman sekelas saya untuk ikut menyaksikan
Abdur berorasi di microphone dan beberapa diantara mereka jadi ikut
mengidolakan Abdur. “Gila, menang diamah!” “Lucu, tapi keren ya bisa ngritik
juga.”
Makin hari rasa kagum saya terhadap Abdur semakin membesar. Seorang
Abdur mampu mengubah pandangan saya yang masih duduk di kelas 11 SMA. Senang
dapat melihat ia menampilkan materi yang tidak pernah mengecewakan dan penuh
edukasi. Jujur saya terlahir dari orang tua yang keduanya adalah orang jawa.
Namun, dari kecil saya menyukai budaya, alam, maupun orang-orang dari Indonesia
Timur, dan ketika melihat Abdur dan mendengar materi setiap minggunya saya
semakin yakin Indonesia Timur sangat istimewa!
Di setiap shownya Abdur mampu mengkritik segala hal yang dianggapnya
kurang berkenan, terutama yang terjadi di Indonesia Timur dengan logat khasnya,
yaitu logat Indonesia Timur dan tagline-nya “Aduh Mama Sayang e..” dan dengan tokoh
favoritnya Ursula dan Marten. Dari preshow dia sudah mampu mengungkapkan bahwa
di Indonesia Timur tidak semua daerah sudah mendapatkan listrik dan penerangan
dengan baik. Abdur juga pernah menceritakan bahwa bencana alam meletusnya
Gunung Rokatenda tidak mendapat perhatian sama sekali dari pemerintah. Abdur
juga pernah mengatakan anggota DPR yang gila sejak awal karena berani
menghabiskan uangnya demi kemenangan yg hanya berpeluang 8%. Namun, materi yang
paling saya suka adalah ketika Abdur battle dengan Dzawin, mereka seru dan
pecah! Hingga pertarungan kadang berlanjut di twitter, saya tahu kalau itu
hanya bercanda.
Sekian banyak show yang telah ditampilkan saya berniat untuk
mendownload semua show Abdur dari
youtube, dan inilah penampakan folder yang berisi semua show Abdur.
folder berisi video show Abdur (tanpa video grandfinal)
Semua show itu tidak pernah bosan saya tonton menjelang tidur, mungkin
saya hafal di show berapa Abdur membawa materi apa. Sampai ayah saya pun ikut
menikmati penampilannya. Ketika ayah baru pulang kerja kadang ia langsung
menghampiri saya dan bertanya “Show Abdur yang mana lagi, Kak yang kita review
hari ini?” “Coba deh, Kak nonton show Abdur yang tentang Caleg”. Saking
seringnya saya memutar ulang, ibu saya suka bertanya “Gak bosen, Kak?” dan saya
selalu menjawab “Gak akan, sampai aku bisa ketemu langsung sama dia.”
Kadang terbersit di hati, saya belum bisa dikatakan fans ketika saya
belum menonton dan mensupport Abdur secara langsung. Namun, apa daya ibu sangat
khawatir kalau saya harus keluar rumah malam-malam tanpa ayah saya. Jadi, mau
tidak mau saya harus terus-menerus mengurungkan niat saya.
Setiap minggu saya dituntut untuk puas hanya nonton di tv sampai saat
di mana Abdur dinobatkan sebagai grand finalis. Siapa sangka anak timur yang
awalnya mengikuti SUCI4 ini hanya untuk menyuarakan suara minor terus berlanjut
hingga babak grand final. Siapa sangka? Saya dan ayah saya sangat menyangka!
Ketika grand final berlangsung lagi-lagi saya harus puas dengan hanya
melihat timeline twitter, menunggu live tweet dari orang-orang yang beruntung
dapat menyaksikan secara live. Yah, walaupun akhirnya Abdur harus puas di
posisi runner up, saya dan mungkin semua fans Abdur sangat bangga. Sangat
bangga.
Dan kini seorang anak lamakera a.k.a Abdurrahim Arsyad harus berjuang
pada kehidupan setelah SUCI4 ini. Mungkin saat ini saya belum berjodoh bertemu
dengannya, dan tidak tau kapan kita akan bertemu sekedar hanya untuk mengatakan
“Bang, saya bangga dengan anda! Saya juga bangga menjadi fans anda!” Mungkin
ini lebay, tapi entah kenapa saya merasa menemukan sosok panutan dalam dirinya.
Saya sadar Abdur telah memberi pelajaran kepada saya bahwa apapun latar
belakang kita, keluarga kita, kita harus terus berusaha untuk mencapai sukses
dan membanggakan setiap orang yang mengenal kita. Sampai terkadang ketika saya
mengungkapkan keinginan saya ketemu dengan Abdur ayah saya selalu berkata “Kalau ketemu sama Abdur, tolong sampaikan salam
bapak ya, Nduk. Bilang terima kasih karena sudah menginspirasi anak Bapak.” Seraya
tersenyum.
Sekali lagi dan untuk terakhir kalinya saya persembahkan tulisan saya
ini untuk salah satu atau bahkan satu-satunya idola saya yang mampu
menginspirasi saya yang masih duduk di
bangku SMA. Saya berharap Bang Abdur bisa sekadar menyapa saya via apapun hanya
untuk bertukar pikiran dan memberi motivasi. Mungkin dengan begitu saya bisa
kasih support setiap saat seperti yang saya kirim via gmail ini. Semoga Bang
Abdur selalu sehat, cepat menyelesaikan pendidikannya, selalu menciptakan tawa
di tengah kegundahan hati para fansnya dan pastinya selalu membawa suara minor
ke seluruh Indonesia.
Wassalamu’alaikum.


